Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, mengalami momen mengerikan saat seorang penembak jitu menyerangnya selama kampanye di Pennsylvania. Berita tragis ini menggemparkan masyarakat dunia dan memicu reaksi luas dari berbagai pihak.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu waktu setempat, ketika seorang sniper bersenjatakan senapan melancarkan serangan di tengah acara kampanye Trump. Beruntungnya, Trump berhasil selamat meski mengalami luka dan pendarahan dari telinganya.
Para saksi mata yang hadir pada saat kejadian berusaha keras untuk memperingatkan pihak keamanan terkait keberadaan penembak di atap gedung. “Kami dengan jelas melihatnya membawa senapan,” ujar seorang saksi kepada BBC News, memberikan detail tentang situasi tegang saat penembakan terjadi.
Menyusul serangkaian peringatan dari warga sekitar, agen Secret Service secara cepat merespons ancaman tersebut. Mereka dengan sigap mengatasi situasi dengan menembak mati penyerang yang berada di atap gedung.
Reaksi atas insiden ini tidak hanya datang dari kalangan politik, tetapi juga mencakup tanggapan luas dari publik. Mantan Presiden George W. Bush, yang telah menjadi lawan politik Trump di internal Partai Republik, mengutuk keras upaya pembunuhan tersebut. “Kami bersyukur bahwa Presiden Trump selamat dari serangan pengecut ini. Kami memuji keberanian dan respons cepat dari Secret Service,” ujar Bush dalam pernyataannya.
Peristiwa ini kembali menyoroti tingkat keamanan yang penting dalam kampanye pemilihan presiden di Amerika Serikat, serta menegaskan tantangan keamanan yang dihadapi oleh para kandidat selama masa kampanye mereka.