Jakarta, 5 Agustus 2024 – Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan yang berlangsung di halaman Istana Merdeka pada Kamis malam (1/8). Presiden Jokowi menyadari bahwa tidak semua harapan masyarakat dapat dipenuhi selama masa pemerintahannya.
“Saya dan Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami menjalankan amanah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” ujar Jokowi dalam kesempatan tersebut.
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), memberikan pandangannya. JK mengakui bahwa setiap pemerintah pasti menghadapi berbagai kendala dan tantangan. Dia menilai bahwa upaya dan kerja keras pemerintah selama ini sudah dilakukan sebaik mungkin, meski tidak terlepas dari pujian dan kritik dari masyarakat.
“Tentu ada kendala-kendalanya juga, seperti masalah anggaran dan situasi. Namun, pemerintah sudah berusaha dengan baik. Walaupun ada pujian dan kritik, itu adalah hal yang biasa,” kata JK kepada wartawan setelah menghadiri penganugerahan Setyalencana Kebaktian Sosial di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (5/8).
JK juga menekankan pentingnya penilaian dari masyarakat mengenai kinerja pemerintah. Menurutnya, masyarakat adalah pihak yang merasakan langsung dampak dari kebijakan dan tindakan pemerintah.
“Yang harus melihatnya adalah masyarakat, karena merekalah yang merasakan hasil dari apa yang kita lakukan. Semua pemerintah tentu ingin melaksanakan tugasnya secara maksimal,” tuturnya.
Permintaan maaf Jokowi ini menjadi momen refleksi bagi banyak pihak menjelang akhir masa jabatannya, yang diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menilai secara objektif pencapaian dan kekurangan selama kepemimpinan Jokowi dan Ma’ruf Amin.